Hujan yang telah membawaku kembali ke masa lalu berangsur angur mereda. Satu per satu orang-orang mulai bergegas meninggalkan halte dan kembali dengan urusan mereka masing-masing sebelum hari beranjak semakin malam. Aku sedang membereskan barang-barangku dan bersiap melanjutkan perjalanan ketika kedua mataku menangkap sesosok gadis yang telah memberikan arti lebih di dalam hidup remajaku. Aku harap kalimat jodoh pasti bertemu berlaku padaku saat ini. Aku mulai memperhatikannya dari jauh, rupanya tak jauh berbeda dengan masa SMA dulu, hanya saja terlihat lebih dewasa. Aku terhanyut dengan suasana yang membawa kembali rindu. Ia tengah berbicara dengan seseorang lewat telepon. Andai dia tau betapa aku merindukannya. Oh, aku sangat amat merindukannya. Lebih dari yang kusadari. Rasanya seperti bumi berhenti berputar, dan waktu berhenti berlalu, bahkan semua hal di sekelilingku seakan bergerak lambat. Hanya ada aku dan dia di antara gerimis hujan. Di mataku, gadisku menjadi ...
I’ve stopped writing here, but thank you for reading.