Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

BERSYUKUR

Alkisah seorang anak bertubuh gembul bernama Doni yang rakus dan gemar membuang-buang makanan. Pada suatu hari, Doni membeli cireng, somay, nasi goreng, dua gelas Cappucino Cincau dan tiga buah donat sebagai penutupnya. Karena tak sanggup menghabiskannya, Doni pun membuangnya ke tempat sampah. Beberapa menit kemudian, datanglah Ibunda Doni. Terkejut melihat banyak makanan yang menumpuk di atas tempat sampah, Ibunda Doni pun memanggil anaknya dan memarahinya.  Doni menangis dan berlari keluar rumah. Dia pikir, apa salahnya membuang makanan? Perutnya kan sudah penuh, ia tidak akan bisa menghabiskan makanan sebanyak itu. Doni bersungut mengingat amanat ibundanya bahwa ia tidak boleh membuang makanan. Selain mubadzir, ibunda Doni bilang masih banyak orang yang bahkan tidak bisa makan selama berhari-hari. Doni harus bersyukur terhadap rezeki yang Allah berikan. Di tengah perjalanan, Doni mendengar suara gemerisik dari tempat pembuangan sampah di pinggir jalan. Doni terkejut...

:-)

Masuk 10 besar Lomba Menulis Cerita Remaja 2013 Tingkat SMP/MTs se-Indonesia, merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi gue. Bertemu Pak Taufiq Ismail, Iman Soleh, dan para sastrawan lainnya, awalnya mungkin hanya sebatas impian. Sebuah kesempatan yang sangat langka. Betapa beruntungnya gue bertemu dan berkenalan dengan teman-teman dari seluruh Indonesia! Gue sangat sangat bersyukur dan berterimakasih atas kesempatan ini. Banyak banget ilmu yang gue dapet. Selain menumbuhkan rasa percaya diri, hal ini juga memperluas wawasan gue. Pokoknya seneng banget, deh!

Ngulas Dikit Tentang Film Lupus

Langsung aja ya, jujur sebagai penggemar Lupus gue kecewa berat sama film Lupus yang dibuat Eko Patrio. Film yang baru muncul di bioskop tanggal 4 April kemarin, gagal bikin gue puas dan ngakak berat. Ada beberapa hal yang gue gak suka dari film Lupus, ini dia.. Yang utama dan yang paling penting yaitu tokoh Lupus itu sendiri. Walaupun aktor yang memerankan tokoh Lupus udah pas, tapi karakter Lupus agak beda dalam film "Bangun Lagi Dong, Lupus". Lupus itu orangnya cuek, punya banyak ide, dan suka ngasih banyak tebak-tebakan konyol. Tapi di film gak ada tebak-tebakannya. Dia juga punya bakat di bidang menulis. Dia kan wartawan majalah Hai (dalam novel Lupus). Seharusnya, lebih baik memperlihatkan bagaimana Lupus biasa jadi wartawan majalah Hai, gimana Lupus ngejar-ngejar orang buat di wawancara, atau hal-hal lain yang berbau jurnalistik dari pada membuat lomba Go Green yang terkesan memaksa. Nggak hanya itu, dalam film, tokoh Lupus menjadi terlalu romantis, bertanggung jawab, ...

First Day

I watched the blank white screen in front of me. It was still empty. There was not any word texted on it. Think Put! Think! Tomorrow I have to submit this composition assignment. Oh no! …. I feel so confused. I did not have any idea. I woke up from my chair, walked slowly toward the window then came back to my desk. I sat at the edge of the chair without seeing at other view except my monitor. The screen should be fulfilled by few paragraph of a good composition by now. While trying to gain some more ideas, I started to push the button on the keyboard. *** I stared at the MTsN Pamulang school gate. It was so big and high. It was open widely. There were many people walked through the gate. I saw a few teenagers with the same age as me. I felt very nervous. I hold my mother’s hand; hopefully it would ease my worry. My mother turned her head to me, she said; “It will be fine. You don’t have to be afraid.” She smiled to me. It made me relieve. Bismillahirrahmanirrahim. I made my fi...