Aku tak hafal apa saja nama jalan yang aku dan kamu lalui waktu itu. Aku ingat itu jalan layang, begitu panjang dan lengang. Membentang langit nan gelap keabuan tanpa bintang, gemerlapnya dicuri bangunan-bangunan tinggi di tengah kota.
Aku tak lagi ingat lagu siapa yang mengalun lembut memecah deru mesin dan pendingin ruangan dalam ruang bergerak itu. Namun liriknya menelisik masuk dalam relungku tanpa permisi, menjejak rengkah di atas patah.
Tapi aku dan kamu sama-sama mengerti. Bahkan bila terucap hanya dalam benak masing-masing.
Malam jangan berlalu, malam jangan berlalu, dan semakin habislah waktu.
Namun aku dan kamu sama-sama mengerti.
....atau tidak?
Komentar
Posting Komentar