Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Malam jangan berlalu

Aku tak hafal apa saja nama jalan yang aku dan kamu lalui waktu itu. Aku ingat itu jalan layang, begitu panjang dan lengang. Membentang langit nan gelap keabuan tanpa bintang, gemerlapnya dicuri bangunan-bangunan tinggi di tengah kota. Aku tak lagi ingat lagu siapa yang mengalun lembut memecah deru mesin dan pendingin ruangan dalam ruang bergerak itu. Namun liriknya menelisik masuk dalam relungku tanpa permisi, menjejak rengkah di atas patah. Tapi aku dan kamu sama-sama mengerti. Bahkan bila terucap hanya dalam benak masing-masing.  Malam jangan berlalu, malam jangan berlalu, dan semakin habislah waktu. Namun aku dan kamu sama-sama mengerti. ....atau tidak?

Si Manis

Perempuan itu sungguh paham bagaimana bersikap manis.   Lihatlah bagaimana rasa seolah ingin tahu memenuhi dua bola mata yang memandang tabik lawan bicara di hadapannya. Ia mengerti kapan waktu yang tepat untuk memberi jawab, atau sehalus mengerutkan kening dan bergumam paham. Demikian ia mencermati tiap kata. Membalas lebih dari seperlunya. Menjaga senyum dan kepolosannya. Membuka jalan yang tak pernah ada.  Ahli betul ia dalam bidangnya, ahli ia mencipta ilusi damba. Kiranya, bermain menyembuhkan luka.  Rupa-rupanya, semakin dalam lubang itu menganga.  Ia telah kehilangan nyawa.