Derai hujan memaku keras tubuh-tubuh kokoh berbalut seragam hijau gelap bercorak loreng yang berselimut gemerisik dedaunan. Hentakan pasti di antara ranting serta gulir-gulir akar pepohonan, hampir tidak bersuara, tenggelam dalam setiap rintik yang jatuh ke bumi. Sesekali gelegar petir menyambar, disusul sekelebat cahaya pada detik berikutnya. Hempasan angin mengayunkan ranting-ranting teratas pohon Merbau. Bunyi-bunyi asing menggema, entah hewan apa yang mampu bersuara di tengah gempuran badai pada suatu kawasan rimba di Timur bumi. Belukar-belukar menghadang, dahan-dahan menghalang. Tumbuhan rambat yang menghalau pandangan berkali-kali ditumpas dalam sekali tebas. Tepat 200 meter menuju target, salah seorang di barisan terdepan mengangkat kepalan tangannya, pasukan segera menghentikan langkah lantas merunduk lebih rendah. ‘Alpha 1 kepada Armada, kami berada dalam parameter target.’ ‘Armada kepada Alpha 1, baik, enam orang di sebelah barat dan dua belas ora...
I’ve stopped writing here, but thank you for reading.