Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Sehat selalu, ayah

‘ Yah, ayo, aku telat, nih!’ Kala itu aku belum punya arloji, tapi tenda nasi uduk Bu Haji yang mulai sepi pengunjung mampu menjadi penanda waktu yang telah beranjak, paling tidak berkisar setengah 8 pagi. Kurang dari itu, pasti masih banyak ibu-ibu yang antri demi nasi uduk atau lontong sayur untuk bekal putra-putrinya. Lebih pagi lagi, waktunya bapak-bapak ronda yang bertukar berita dengan bapak-bapak dari masjid selepas subuh, ditemani secangkir teh panas dengan pisang dan bakwan goreng yang baru masak. ‘Yah, ayo!’ Seru ku lagi, mendapati kecepatan motor yang konstan. Bayang-bayang berdiri di tengah lapangan upacara sampai jam istirahat, menumbuhkan niatku untuk kembali pulang dan menulis surat izin sakit kepada wali kelas. ‘Oke, Nak, pegangan ya!’ Seketika, ayah merendahkan tubuhnya, seolah bersiap menjadi seorang pembalap profesional. Sebelah tanganku pun segera memeluk erat pinggang ayah yang lebar nan empuk seperti ban berenang, sedang sebelah lainnya menahan topi merah putih di...